Dua Kendala Utama yang harus di hadapi dalam upaya pemadaman kebakaran gudang peluru di Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor. Menurut Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta Satriadi Gunawan kendala pertama terkait potensi ledakan. Sedangkan yang kedua adalah air yang jauh dari lokasi kebakaran.
Satriadi pun menjelaskan bahwa adanya sistem dinamis yang melibatkan unit dalam mengambil air dari sumber yang jauh untuk di kirimkan ke lokasi pemadaman. Ia juga menyebutkan bahwa penggunaan robot yang sangat membantu Dua Kendala Utama dalam upaya pemadaman kebakaran. Robotik ini juga sangat membantu dalam operasi karena letak lokasinya yang sangat berpotensi bahaya bagi anggota. Pangdam Jenderal TNI Mohamad Hasan juga ikut menyatakan bahwa kebakaran di Gudmurah itu sudah berhasil di padamkan.
Adapun di awal mula ledakan di dengar saat hendak memasuki azan Magrib dan berbuka puasa. Beberapa saat kemudian terdengarlah suara dentuman yang sangat keras. Akibat dari ledakan tersebut sejumlah proyektil amunisi sempat terlempar masuk ke rumah warga. Warga pun panik dan langsung berhamburan keluar rumah sambil menyelamatkan barang yang ada.
Komplek dengan kurang lebih 200 unit rumah tersebut juga terkena dampak dari ledakan gudang peluru Bekasi sehingga menyebabkan sejumlah properti juga hancur.
BACA JUGA : Penarikan Suplemen Di Jepang Yang Memicu Masalah Ginjal
Pihak dari Komisi I DPR turut menyoroti Kebakaran yang terjadi di Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya Desa Ciangsana, Bogor, Jawa Barat. Anggota Komisi I DPR yang menyoroti dan ikut menyampaikan keprihatinannya terkait ledakan gudang peluru. Dave juga meminta penyelidikan terkait kemungkinan dalam penyimpanan atau ada amunisi yang sudah tidak layak.Hal ini harus di cari tahu sehingga bisa di dalami dan juga bisa di perbaiki, baik dalam aturan penyimpanannya dan juga memastikan keamananan masyarakat sekitarnya terjamin.