Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit metabolik yang paling umum di seluruh dunia. Penyakit ini ditandai dengan tingginya kadar glukosa dalam darah yang disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk produksi insulin yang tidak cukup, ketidakmampuan tubuh untuk menggunakan insulin secara efektif, atau kombinasi keduanya. Diabetes dapat dibagi menjadi beberapa tipe, namun dua yang paling dikenal adalah Diabetes Tipe 1 dan Diabetes Tipe 2. Meskipun keduanya memiliki gejala yang mirip dan dampak yang signifikan terhadap kesehatan, terdapat perbedaan mendasar antara kedua tipe diabetes ini, dilansir dari Totowayang.
1. Definisi dan Penyebab
Diabetes Tipe 1 adalah kondisi autoimun yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang dan menghancurkan sel-sel beta di pankreas yang memproduksi insulin. Akibatnya, individu dengan Diabetes Tipe 1 tidak dapat memproduksi insulin sama sekali. Penyebab pasti dari kondisi ini masih belum sepenuhnya dipahami, namun ada faktor genetik dan lingkungan yang diyakini berperan dalam perkembangan penyakit ini.
Sebaliknya, Diabetes Tipe 2 lebih sering terkait dengan faktor gaya hidup dan genetik. Pada Diabetes Tipe 2, tubuh masih memproduksi insulin, tetapi sel-sel tubuh menjadi resisten terhadap insulin tersebut. Ini biasanya berkembang seiring waktu dan sering kali dipicu oleh obesitas, pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, serta faktor genetik.
2. Usia Awal dan Gejala
Diabetes Tipe 1 umumnya muncul pada anak-anak, remaja, dan orang dewasa muda, meskipun dapat terjadi pada usia berapa pun. Gejala awalnya termasuk peningkatan rasa haus, sering berkemih, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, kelelahan, dan dalam beberapa kasus, ketoasidosis diabetik yang dapat mengancam jiwa jika tidak diobati.
Diabetes Tipe 2, di sisi lain, cenderung muncul pada orang dewasa, khususnya mereka yang berusia di atas 45 tahun. Namun, saat ini, dengan meningkatnya prevalensi obesitas di kalangan anak-anak dan remaja, kasus Diabetes Tipe 2 pada kelompok usia muda juga semakin meningkat. Gejala Diabetes Tipe 2 sering kali lebih halus dan mungkin tidak terdeteksi selama bertahun-tahun. Beberapa gejala termasuk kelelahan, penglihatan kabur, penyembuhan luka yang lambat, dan infeksi yang sering.
Baca Juga : Langkah Strategis CEVHAP Mengakhiri Epidemik Hepatitis.
3. Diagnosis
Diagnosis kedua tipe diabetes ini dilakukan melalui tes darah yang mengukur kadar glukosa. Untuk kedua tipe, kadar glukosa puasa ≥126 mg/dL, kadar glukosa 2 jam setelah makan ≥200 mg/dL, atau hemoglobin A1c ≥6,5% dapat menunjukkan adanya diabetes. Namun, proses diagnosis Diabetes Tipe 1 sering kali melibatkan pemeriksaan tambahan untuk menilai adanya antibodi tertentu dalam darah, yang menunjukkan bahwa penyakit ini bersifat autoimun.
4. Pengobatan
Pengobatan Diabetes Tipe 1 memerlukan pemberian insulin seumur hidup, baik melalui suntikan harian atau melalui pompa insulin. Rincian dosis insulin dilakukan berdasarkan pengukuran kadar glukosa darah dan pola makan individu.
Sementara itu, Diabetes Tipe 2 dapat dikelola dengan pendekatan yang berbeda. Pengobatan awal biasanya mencakup perubahan gaya hidup seperti penurunan berat badan, diet sehat, dan peningkatan aktivitas fisik. Jika perubahan gaya hidup tidak cukup untuk mengontrol kadar glukosa, dokter mungkin meresepkan obat oral dan, dalam beberapa kasus, insulin. Namun, pengobatan Diabetes Tipe 2 sangat bervariasi tergantung pada kebutuhan individu.
5. Komplikasi
Kedua tipe diabetes memiliki risiko yang sama akan komplikasi jangka panjang jika kadar glukosa darah tidak terkontrol dengan baik. Komplikasi ini termasuk penyakit jantung, kerusakan saraf, gangguan fungsi ginjal, retinopati diabetik yang dapat menyebabkan kebutaan, serta risiko amputasi kaki. Namun, pola dan waktu timbulnya komplikasi tersebut dapat berbeda. Diabetes Tipe 1 memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan komplikasi serius lebih awal, sementara pada Diabetes Tipe 2, sering kali komplikasi terjadi setelah bertahun-tahun memiliki kondisi tersebut.
6. Kualitas Hidup
Kedua diabetes ini menuntut perubahan dalam gaya hidup dan dapat memengaruhi kualitas hidup penderitanya. Namun, cara pandang dan penerimaan terhadap penyakit ini bisa bervariasi. Penderita Diabetes Tipe 1 sering kali dihadapkan pada rutinitas yang lebih ketat dalam pengelolaan insulin, sedangkan penderita Diabetes Tipe 2 mungkin dapat mengontrol penyakitnya dengan lebih fleksibel melalui diet dan perubahan gaya hidup.
Kesimpulan
Memahami perbedaan antara Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2 adalah langkah penting dalam pengelolaan diabetes dan pencegahan komplikasi. Meskipun keduanya adalah kondisi yang serius yang memerlukan perhatian medis yang baik, pendekatan pengelolaan, waktu timbul, dan penyebabnya berbeda. Penyuluhan bagi masyarakat mengenai kedua tipe diabetes ini sangat penting, baik untuk meningkatkan kesadaran akan gejala maupun untuk mendorong tindakan pencegahan yang tepat. Dengan pendidikan yang baik dan pendekatan berbasis bukti, individu yang hidup dengan diabetes dapat menikmati kualitas hidup yang lebih baik dan mengurangi risiko komplikasi di masa depan.