Bocah bule yang lebih akrab disebut Si Kocong akhirnya dideportasi dari Bali. Beliau ini yang sempat viral gara-gara sering berkeliaran itu diusir dari Bali bersama ibunya. Berasal Ukraina berinisial AK (7) dan ibunya bernisial SB berhasil diamankan oleh petugas Imigrasi. Bocah yang di beri nama oleh warganet dengan sebutan sebagai Si Kocong itu viral di media sosial (medsos) itu setelah sering terekam kamera berkeliaran di wilayah di Desa Peliatan Ubud, Kabupaten Gianyar.
Dalam video unggahan yang beredar di media sosial bocah AK kerap terlihat berkeliaran di jalanan hanya memakai celana pendek saja. Sesekali si kocong terlihat sedang bermain sendirian di sebuah kafe dan tanpa ditemani ibunya. Dan terakhir kalinya AK kembali viral di media sosial saat terekam warga sedang berkeliaran di jalanan dengan membawa sebilah celurit. Tetapi hingga kini belum ada laporan dari warga tentang kejadian yang negatif ditimbulkan atas aksi AK.
Adapun salah satu kegiatannya yang tidak ada dalam pengawasan orang tua. Terekspos di media sosia ditampilkan sedang membawa senjata tajam,” kata Ridha.
Ridha pun mengatakan AK dan ibunya mendarat di Bali sejak 21 Desember 2023 di Bandara Internasional Soekarno Hatta. Adapun izin tinggalnya berlaku hingga 21 Januari 2024. Ini sudah melebihi batas waktu izin selama 191 hari.
Sang ibu yang membiayai sendiri hidupnya bersama AK. Belum lama di Bali ibu AK sudah kehabisan uang. Sedangkan suaminya atau ayah AK sedang berada di Norwegia. “Ibunya ini mengaku sudah berusaha mengumpulkan uang. Tapi masih belum juga cukup. Dan mereka tidak ada usaha untuk memperpanjang masa berlaku untuk visa kedatangannya,” ungkap Ridha.
Selama berada di Bali AK dan ibunya tinggal di rumah warga. Ibunya juga mengaku sudah lelah dengan kelakuan AK sehingga dia membiarkan saja AK berkeliaran di wilayah Ubud sepanjang hari. Selaku sebagi orang tuanya juga sudah tidak bisa kasih tahu anaknya lagi dan beliau punmembebaskan apa yang mau di lakukan oleh anaknya. Manjat genteng dan lain perbuatan lainnya,” katanya.
Si Kocong dan ibunya akan dideportasi. Ridha mengatakan Imigrasi sudah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Rusia untuk mengurus keperluan kepulangan mereka. AK yang selalu tidak memakai pakaian itu pun dengan bebas melakukan berbagai aktivitas unik dan mengundang tawa warganet. Misalnya dengan memanjat pohon kelapa dan juga memetik buah serta ikut membantu buruh proyek hingga naik ke atap rumah para warga.
Selain membuat gemas dengan beragam ulah AK sebenarnya juga cukup meresahkan para warga karena bisa jadi membahayakan dirinya. Contohnya ketika dia tertangkap kamera membawa senjata tajam dan berkeliaran di jalanan. AK juga sering bolak-balik menyeberang jalanan Ubud yang padat akan kendaraan.