Cairan Misterius berwarna hitam pekat dan kecoklatan sempat viral dan mencemari perairan pantai Batu Panganten di Sukabumi. Cairan pekat itu pertama kali terlihat di lokasi wisata pesisir Batu Panganten di Desa Purwasedar.Salah seorang warga yang bernama Uwey (52) tinggal di sekitar lokasi mengatakan cairan berwarna pekat dan kecoklatan dilihat berada di tengah-tengah perairan. Kemudian makin lama cairan itu terus terbawa sampai ke pesisir pantai kawasan wisata tersebut.
Pada saat saya sedang memperbaiki pagar pembatas sekitar jam 08.00 WIB pada hari Senin itu. Kemudian saya melihat air laut berubah coklat kehitaman kemudian lama-lama air pekat itu sudah ada di pesisir, sekitar 200 meter persegi luasnya kurang lebih. Uwey yang merasa penasaran kemudian mencoba mendekati Cairan Misterius yang berwarna coklat yang terombang-ambing ombak tersebut. Saat ia mencoba mencium bau bahan bakar menyengat hidung.
Air berbau seperti bahan bakar solar begitu saya cium. Untuk hari ini sudah mulai normal meskipun masih ada tersisa sedikit karena sudah kena ombak gumpalan tersebut berpencar mengarah ke sebelah barat ke arah Ujung Genteng masih terlihat. Dugaan tercemar limbah namun masih sebatas dugaan instansi terkait kemarin memeriksa mungkin itu bahan bakar yang mencemari air laut di sini.
Uwey pun bercerita sebelum kemunculan cairan misterius itu beliau sempat melihat dua kapal berdampingan. Kapal itu terlihat berhenti agak lama di sekitar lokasi. Pada hari minggu memang terlihat ada dua kapal yang berjalan tapi berlawanan arah namun berdampingan. Kapal tersebut berhentinya kurang lebih 1 jam dan saya tidak terlalu memperhatikan sampai akhirnya kapal itu pergi,” ungkap dia.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Prasetyo mengatakan bahwa pihaknya sudah memonitor ke lapangan terkait informasi Cairan Misterius tersebut. Beliau menegaskan hal itu adalah kewenangan Kementrian Kelautan dan Perikanan dan Kementrian Lingkungan Hidup (KLH).
BACA JUGA : Bus Rombongan Dosen Unpam Kecelakaan di Tol Cipali
Prasetyo juga menyebutkan bahwa pihaknya AKAN mengambil sampel dari cairan tersebut untuk dilakukan pengecekan di laboratorium Lab Kesda Kabupaten Sukabumi. Untuk sampel saat ini sedang di cek laboratorium. Kami sudah bersurat ke KKP dan KLH untuk segera turun ke lokasi dan melakukan investigasi siapa yang buang cairan tersebut.