Daging Sapi yang terancam langka di saat bulan Ramadahan. Di karenakan adanya keterlambatan dalam penerbitan izin impor daging beku oleh Kementrian Perdagangan. Stok daging di distributor juga tergantung dari stok importir di samping ketersediaan sapi lokal yang di kira belum siap stoknya. Pada tahun 2023 izin impot di terbitkan di awal Ramadhan tahun 2023 yang mempunyai jarak waktu satu bulan dari di terbitkan. Sedangkan di tahun 2024 ini hanya kurang lebih 2 minggu dengan awal Ramadan.
Adapun jumlah pengajuan impor Daging Sapi dengan konsumsi sebesar 145.250 ton untuk tahun 2024. sedangkan kuota impor daging insdustri 5.100 ton. Saat ini harga daging yang sudah mulai merangkak naik di karenakan langkanya stok dan akibat keterlambatan izin impor. Kenaikan harga daging yang berbeda – beda tergantung dengan masing- masing para distributor.
Direktur Pengembangan & Pengendalian Usaha ID Food Dirgayuza Setiawan mewaspadai adanya potensi kenaikan harga pangan pada saat bulan puasa Ramadan 2024. Adapun tingkat konsumsi daging sapi di bulan suci Ramadan ini dan Lebaran ini yang melonjak sangat hingga lima kali lipat.
BACA JUGA : Tawuran yang terjadi di Sidoarjo Satu Pelajar Tewas
ID Food selalu mengimpor daging guna mengatasi tingginya tingkat konsumsi pada periode tersebut. DIrgayuza mengatakan langkah itu pun di lakukan agar upaya pemerintah untuk mengontrol harga dari daging yang ada di pasaran. Selain impor adapun yang di lakukan ID Food, Badan Pangan Nasional juga ikut menugaskan kepada Bulog untuk mengimpor seratus ribu daging kerbau.
Dengan mengimpor daging kerbau itu sangat banyak membantu masyarakat. Dengan harga daging kerbau yang relatif lebih murah dan bisa bisa menjadi alternatif bagi masyarakat daripada mereka harus membeli daging sapi.