Erupsi Gunung lli Lewotolok kembali terjadi pada Hari Selasa pukul 10.22 Wita. Gunung yang berstatus waspada (level II) ke Siaga (Level III). Adapun Laporan yang di sampaikan berupa tinggi dari kolom letusan Gunung yang mencapai hampir 700 meter diatas puncak. Atau sekitar 2.123 meter diatas permukaan laut.
Kolom dari abu yang teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal menuju ke arah barat. Adapun Erupsi Gunung lli Lewotolok terekam di seismografi amplitudo dengan maksimum 34 mm dan dengan durasi 98 detik.
Adapun masyarakat dan wisatawan yang lokasinya dekat dengan Gunung tersebut dilarang untuk memasuki. Dan melakukan aktivitas di wilayah radius 2 km dari pusat aktivitas Gunung lli Lewotolok.
BACA JUGA : Jaminan Stok Beras Saat Puasa Dan Lebaran
Masyarakat yang tinggal di Desa Lamawolo, Desa Lamatokan dan juga Desa Jontina supaya di himbau agar selalu mewaspadai. Adapun potensi yang berupa ancaman bahaya dari guguran / longsoran lava. Juga awan panas dari bagian timud puncak kawah Gunung tersebut.
Penduduk atau masyarakat yang berada di sekitarnya khususunya masyarakat Desa Jontana dan Desa Todanara agar tidak memasuki dan melakukan aktivitas. Kegiatan di dalam wilayah sektoral selatan dan tenggara yang berjarak 3 km dari pusat aktivitas Gunung lli Lewotolok, dan selalu waspada. Bahaya dari guguran maupun longsoran lava dan awan panas daru bagian , selatan dan puncak maupun kawah dari Gunung lli Lewotolok.
Masyarakat yang pemukimannya berdekatan dengan Gunung lli Lewotolok pun di himbau untuk menggunakan masker pelindung mulut ataupun hidung. Dan juga di lengkapi dengan perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit supaya terhindar dari gangguan pernafasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya yang di sebabkan oleh ABu vulkanik dari Gunung tersebut. Masyarakat juga selalu mewaspadai adanya potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan .