Sutradara terkenal yaitu Wregas Bhanuteja akhirnya akan segera menyapa dan mempersembahkan Film yang akan segera tayang oleh penonton Indonesia pada Kamis 2 November 2023 yaitu Film Budi Pekerti.
Respon Baik Netizen Untuk Trailer Dari Film Budi Pekerti
Film yang di sutradarai oleh sutradara Wregas Bhanuteja ( Budi Pekerti ) ini akan segera di tayangkan perdana di Empire XXI Yogyakarta pada Jumat, 27 Oktober 2023.
Karakter utama dalam film ini ialah Bu Prani. Dimana Ia adalah karakter inti yang berlatar di Yogyakarta selama pagebluk Covid-19 itu pada film Budi Pekerti ini.
Untuk karakter ini dibawakan oleh Artis Sha Ine Febriyanti yang menyampaikan ke netizen. Jika selama tiga bulan terakhir ia secara khusus mempelajari karakternya Bu Prani melalui interaksinya dengan Bu Wiwit untuk Film Budi Pekerti.
Dimana Bu Wiwit ialah guru Bk yang menjadi inspirasi Wregas dalam penciptaan filmnya. Sha Ine melakukan kegiatan yang biasanya dilakukan oleh Bu wiwit seperti makan, naik motor bersama.
Isi dari film ini ialah bercerita tentang seorang guru bimbingan konseling. Yang dimana dikarenakan video yang berisi perselisihan dengan pembeli kue putu di pasar menjadi viral di media sosial. Dia dan keluarganya mendapat bullyan keras sampai harus merelakan pekerjaannya.
Film ini pula mampu untuk mengaduk-aduk emosi penonton. Netizen pasti akan muncul rasa kesal dan sedih menonton perundungan dan netizen yang main hakim sendiri yang di alami Prani nantinya.
Untuk film ini pula juga diselipkan adegan sensitivitas. Misal sewaktu Prani beserta dua anaknya jatuh ke jurang keputusasaan terdalam. Muklas tantrum, menangis, berteriak hingga sampai membenturkan kepala ke pintu.
Film ini berhasil membuat netizen penasaran dan menunggu tayang perdananya. Dikarenakan juga Film Budi Pekerti terinspirasi dari cerita di dunia maya.
Prilly dan Angga Yunanda juga menjadi tokoh dalam film ini. Film ini langsung mendapat respon baik dan kesempatan untuk tayang dalam festival bergengsi di luar negeri.
Realita berbeda dengan mata pelajaran budi pekerti. Kebenaran bukan bersifat hakiki. Masalah kehidupan sangat sulit dan tidak selalu bisa di pecahkan berbeda dengan ujian disekolah. Begitulah Makna dari film ini.
Film ini menceritakan prilaku netizen yang dinilai reaktif di media sosial. Netizen selalu dan hanya memposting ulang sesuatu tanpa memahami isi dan konteks yang akan menjadi dampak dari postingannya.