Presiden Jokowi kembali menjadi perbincangan hangat di Media Sosial setelah video lamanya kembali viral. Adapun dalan Video tersebut beliau membeberkan pengalamannya dalam menghadiri acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Roma Itali. Dimana beliau mendapatkan tawaran berupa sebuah kerja sama.
Adapun pada moment tersebut Presiden Jokowi bersama dengan 16 orang Kepala Negara lainnya berkumpul di sebuah ruangan. Dan untuk menandatangani dokumen kerja sama yang terkait dengan supply chain.
Namun ada pun cerita yang menarik adaalah saat Jokowi membacakan dokumen. Betapa terkejutnya beliau bahwa isi dari perjanjian tersebut meminta bahwa Indonesia unuk kembali mengekspor bahan mentah. Dengan spontan dan tanpa ragu ia pun menolak untuk menandatangani dokumen tersebut. Kepala Negara lainnya juga ikut menghentikan langkahnya. Akhirnya moment tersebut pun bubar.
Pres.Jokowi juga mengakui bahwa tujuan dari perjanjian tersebut hanya di tujukan untuk Indonesia. Langkah yang di lakukan Pak Jokowi merupakan sebuah keberanian yang harus di tunjukkan ke negara-negara maju sebagai sebuah tindakan untuk menanggapi tekanan.
BACA JUGA : Pertikaian Antara Deddy Sitorus Dengan Noel
Adapun keberanian yang di ambil oleh Pak Jokowi untuk mewujudkan hilirisasi dan mencegah Indonesia tetap terjebak sebagai negara pengekspor barang mentah. Padahal kalau dijadikan barang jadi maka bisa memberikan harga sepuluh kali lipat. Tindakan tersebut pun mengakibatkan lonjakan dari nilai ekspor komoditas yang signifikan.
Pasalnya per 1 Januari 2020 Indonesia sudah menghentikan penjualan nikel mentah ke luar negeri.Tindakan tersebut pun mengakibatkan lonjakan nilai ekspor komoditas yang sangat signifikan. Pada empat tahun sebelumnya ketika nikel yang masih di perdagangkan dalam bentuk mentah adapun nilai dai ekspornya hampir mencapai 15 triliun. Namun setelah diwajibkan dala, bentuk baku jadi atau setengah jadi maka nilai dari ekspornya pun mencapai 280 Triliun.