Kepala Dinas Lingkungan Bandung menyampaikan adapun rata-rata tumpukan sampah harian di Kota Bandung yang di angkut ke TPA Sarimukti sebanyak 1.300 ton per hari. Pada saat ini adapun penurunan pembuangan hingga 400 ton menjadi 900 ton per hari.
Penurunan pembuangan sampah harian yang terjadi akibat pasca kebakaran TPA Sarimukti beberapa saat yang lalu. Kebakaran itu dirasa tidak semata-mata musibah. TPA tersebut terbakar hampir selama tiga bulan. TPA itu pun di tutup sehingga berpengaruh pada pengangkutan sampah di Bandung Raya.
Adapun sampah-sampah yang tidak bisa di kirim itu pun menumpuk di wilayah perkotaan termasuk di Kota Bandung. Dudy Prayudi memaparkan ritasi sampah kota Bandung ke Sarimukti terjadi fluktuasi dengan rata-rata 178 rit per hari. Ia pun menyebut sering terjadi antrean TPA Sarimurti yang mengakibatkan banyak kendaraan yang menginap dan berdampak pada penumpukan di TPS.
Baca Juga : Turis Indonesia Yang Hampir Di Denda di Bandara
Adapun Pemerintah Bandung diakui mendorong dan akselerasi tren posiitif pengelolaan dan pengolahan sampah di Bandung pun berakhir. Pemkot Bandung telah membentuk SATGAS Percepatan Penerapan Kebiasaan Baru Pengelolaan Sampah di Kota Bandung melalui keputusan Walikota Bandung.
Supaya menuju lebih baik Emma menyebut harus perubahan positif yang di hasilkan dari kebiasaan baru pengelolaan sampah di masa darurat yang perlu terus di tingkatkan.
Berbagai metode pengolahan sampah harus terus digencarkan dan disosialisasikan supaya penanganan organik, anorganik, maupun residu.
Adapun pengelolaan sampah harus terus berjalan secara maksimal. Sampah organik diolah menggunakan Kang Empos, serta fasilitas pengolahan sampah organik skala kota, sehingga tidak dibuang ke TPS.
Termasuk optimalisasi kinerja dari kluster-kluster pengolahan sampah. Di antaranya ada cluster pendidikan, fasilitas kesehatan, perkantoran, pusat perbelanjaan, pariwisataan, tempat ibadah, taman, pasar dan lingkungan masyarakat.