Banjir Melanda Kabupaten Bolaang Ratusan Rumah Terendam

Banjir Melanda Kabupaten Bolaang Ratusan Rumah TerendamBanjir Melanda Kabupaten Bolaang Ratusan Rumah Terendam

Banjir Melanda Kabupaten Bolaang Mongondow Provinsi Sulawesi Utara pada Rabu, (26/6/2024). Banjir dipicu karena hujan deras yang mengguyur sejak pukul 07.00 WITA hingga pukul 05.00 WITA yang menyebabkan genangan air setinggi 1 hingga 1,5 meter di berbagai desa.

Berdasarkan hasil pendataan BPBD Kabupaten Bolaang Mongondow Banjir Melanda ada sebanyak 671 kepala keluarga atau 1.893 jiwa terdampak. Para pengungsi lebih memilih tinggal di rumah kerabat mereka supaya aman dari bencana banjir. Ada 633 unit rumah yang tercatat terendam dan satu unit fasilitas pendidikan juga ada satu unit fasilitas ibadah juga ikut terdampak. Adapun Jalan penghubung antara Desa Doloduo II dan Desa Makaruo juga terputus menambah kesulitan mobilitas di daerah tersebut.

Tim dari berbagai instansi dan relawan masyarakat segera turun ke lapangan untuk membantu warga yang terdampak banjir. Dalam cakupan wilayah banjir yang luas dan tersebar di enam kecamatan menjadi sebuah tantangan besar dalam penanganan bencana ini.

BACA JUGA : Komisi Kepolisian Mengungkap Fakta Tewasnya Siswa SMP

BPBD Kabupaten Bolaang Mongondow juga sudah berkoordinasi dengan aparat yang terkait dan terus melakukan pendataan. Adapun upaya dari penanganan banjir akan terus dilakukan termasuk pendistribusian bantuan. Berupa makanan siap saji, peralatan kebersihan, dan perlengkapan tidur yang sangat dibutuhkan oleh warga. Kondisi cuaca saat ini cenderung berawan dan hujan ringan dan juga banjir sudah mulai berangsur surut.

Untuk mengatasi risiko banjir di Kabupaten Bolaang Mongondow BNPB pun mengimbau kepada masyarakat juga pemerintah setempat untuk melakukan pemeliharaan infrastruktur keairan. Supaya bisa mendukung antisipasi dan pengendalian banjir. Contohnya seperti perbaikan dan perawatan sistem drainase untuk jangka pendek. Dan juga pengelolaan lingkungan secara komperehensif untuk solusi jangka panjang, termasuk pengendalian penggunaan ruang yang berbasis kepada mitigasi bencana.