Pabrik Amonium Nitrat Di Resmikan Di Bontang Kalimantan Timur

Peresmian Dari Pabrik Amonium NitratPeresmian Dari Pabrik Amonium Nitrat

Peresmian Dari Pabrik Amonium Nitrat Pada tanggal 29 Februari 2024 oleh Presiden Jokowi. Pabrik yang benama pabrik PT Kaltim Amonium NiTra (PT KAN) yang terletak di Bontang , Kalimantan Timur. Amonium nitrat yang diproduksi di pabrik tersebut di upayakan untuk membantu industri pertahanan di Indonesia. Dan mencegah supaya tidak selalu bergantung kepada negara asing.

Disamping itu bahan dari amonium nitrat yang bisa dijadikan sebagai bahan baku untuk berbagai industri. Salah satunya sebagai industri pertahanan dan industri pangan. Pabrik Amonium Nitrat yang mengandung zat yang bisa di gunakan sebagai bahan untuk memproduksi peledak hingga pupuk NPK.

Presiden Jokowi juga menyampaikan bahwa amonium nitrat ini juga merupakan bahan baku untuk industri pertahanan kita. Dan lebih utamanya untuk bahan peledak. Adapun Kepala Negara berujar bahwa produksi bahan peledak dalam negri akan mengurangi ketergantungan Indonesia kepada negara lain di sektor pertahanan.

Seperti yang diketahui PT KAN merupakan salah satu perusahaan patungan dua BUMN. Yaitu PT Pupuk Kalimantan Timur dan juga PT Dahana. PT KAN juga merupakan salah satu perusaahaan yang bergerak di bidang industri kimia dan sudah beroperasi sejak tahun 2003.

BACA JUGA : Penyebaran Penyakit DBD Di Kabupaten Purwakarta

Pabrik PT KAN merupakan pabrik yang mampu memproduksi sekitar 75 ribu ton amnium nitrat si setiap tahunnya. Amonium nitrat selain di pergunakan sebagai bahan peledak bisa juga di gunakan sebagai salah satu bahan baku dari pupuk NPK.

Menurut Presiden Jokowi melalui pembangunan PT KAN beliau berharap supaya kedepannya lebih mandiri, berdikari khususnya di bidang pertahanan dan pangan. Untuk saat ini Indonesia juga masih mengimpor sekitar 13 persen kebutuhan amonium nitrat nasional.

Saat peresmian PT KAN Presiden Jokowi yang didampingi oleh beberapa mentri dan pejabat negara. Salah satu diantarany ada Menteri BUMN Erick Thohir , Menteri Investasi , Menteri Perdagangan hingga Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Wiranto.