Wabah DBD kembali mengintai warga di karenakan Intensitas tingginya curah hujan di Garut . Adapun pencatatan hingga pekan Maret jumlah kasus DBD yang mengintai warga sebanyak 532 kasus.
Kepala bagian Pencegahan dan Pengendalian penyakit Asep Surachman pun mengatakan kasus dari DBD terus meningkat. Setiap pekan di bandingan dengan tahun lalu pada periode yang sama.
Pada Tahun 2023 ada sebanyak 786 kasus Wabah DBD sementara dalam dua bulan belakangan ini atau antar bulan Januari – Februari. Sudah ditemukan ada nya 532 kasus yang artinya setengahnya dari kasus tahun kemaren yang terjadi di bulan ini di 2024.
Adapun peningkatan kasus DBD terjadi hampir di seluruh wilayah Garut. Salah satu faktor pemicu dari tingkatnya kasus DBD di karenakan terjadinya curah hujan yang sangat tinggi. Genangan air juga merupakan salah satu tempat berkembang biaknya nyamuk.
BACA JUGA : Kerjasama Imigrasi RI Kamboja Berantas Penyelundupan Manusia
Sejak musim hujan berlangsung laporan penyebaran DBD pun hampir merata di seluruh wilayah Garut.Di tengah tingginya intensitaas musim hujan di saat ini Asep juga mengingatkan supaya setiap warga untuk tetap selalu menjaga pola hidup yang sehat dan manjauhkan diri dari beberapa perabotan rumah serta area yang ada genangan airnya
Nyamuk pembawa DBD ini dapat bersarang di tempat-tempat yang tidak terduga seperti tempat minum hewan peliharaan , dispenser, lemari es, dan juga vas bunga. Selain menjaga pola sehat dan hidup bersih masyarakat pun di minta untuk meningkatkan kewaspadaan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di tiap wilayah. Nyamuk DBD itu selalu identik dengan musim hujan dan suka berkembang biak di wadah-wadah yang berisi air. Dinas Kesehatan Garut pun telah menyiagakan semua fasilitas di seluruh kecamatan untuk menangani para pasien yang terjangkit DBD.