Aksi Unjuk Rasa Picuh Kericuhan Di Kantor DPRD

Aksi Unjuk Rasa Picuh Kericuhan Yang Menyebabkan Demonstran Di Pukul PolisiAksi Unjuk Rasa Picuh Kericuhan Yang Menyebabkan Demonstran Di Pukul Polisi

Aksi Unjuk Rasa yang terjadi di depan kantor DPRD Provinsi Jawa Tengah sempat diwarnai dengan kericuhan. Adapun kejadian tersebut yang sempat terekam adegan di mana oknum polisi memukul lengan dari salah seorang pen demo dengan menggunakan tongkat. Oknum tersebut sekarang sudah dilakukan pemeriksaan di internal kepolisian.

Adapun Video yang diunggah di salah satu akun media sosial pun terlihat suasana ketika water cannon menyembur ke arah massa Aksi Unjuk Rasa dan petugas yang semula berjaga di gerbang mulai menyebar.Ada seorang pria yang dihampiri sejumlah polisi yang salah satunya memukulkan tongkat ke lengan kiri pria pendemo kemudian lari.

Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar juga mengatakan aksi dari demo Hari Buruh kemarin berlangsung aman pada gelombang pertama. Kericuhan pun timbul pada gelombang kedua di depan gerbang kantor DPRD Jateng.
Ketegangan pun terjadi dua kali. Ketegangan pertama masih bisa diamankan dan massa kembali berorasi. Namun saat ketegangan yang kedua polisi menurunkan water cannon untuk menghalau massa demo. Dan di saat itulah ada salah satu anggota polisi yang melakukan pemukulan walau sudah dicegah.

BACA JUGA : Viral Bule Pakai Jaket Ojol Jadi Tren Fashion di Bali

Beliau pun menjelaskan adanya anggota inisial Aiptu R itu kini pun dilakukan pemeriksaan. Sementara itu Ketua dari KSPN Jawa Tengah, Nanang Setyono menyayangkan aksi dari damai kemari menjadi ricuh. Menurutnya upaya masuk ke halaman kantor Gubernur dan DPRD tidak perlu dipaksa karena hari libur dan pejabat yang dimaksud tidak di tempat.

Yang disayangkan mereka yang suarakan tidak berhadapan langsung dengan pengambil kebijakan. Kita sudah tau ini hari libur.
Untuk diketahui, aksi dari May Day di Jalan Pahlawan Sematang Rabu kemarin pun sempat berlangsung tegang karena ada aksi dorong antara petugas keamanan dengan para pendemo.