Pemberontakan Warga Nduga Akibat Pemilu

Pemberontakan Warga Nduga Akibat PemiluPemberontakan Warga Nduga Akibat Pemilu

Pemberontakan warga Nduga terjadi antar dua kelompok masyarakat yang berada di Kenyam, Papua Pegunungan. Adapun bentrokan yang terjadi di akibatkan kesalahpahaman ketika
perhitungan surat suara Pemilihan calon legislatif Kabupaten Nduga. Akibat dari bentrokan itu ada satu orang yang dinyatakan meninggal dunia dan delapam lainnya pun mengalami luka-luka.

Polres Nduga, Kodim 1706/Nduga, Satgas Mobile Yonif 411/Pandawa Kostrad, Satgas Damai Cartenz, Satgas Elang IV, Satgas Mandala, Denkav 3/SC, yang berkordinasi dengan pihak Forkopimda Nduga menggelar operasi untuk perdamaian yang dipimpin Pj Bupati Nduga Edison Gwijangge untuk mencegah Pemberontakan warga Nduga.

Menurut dari Dansatgas Mobile Yonif 411 pihaknya menurunkan 50 personil untuk ikut membantu Polres Nduga. Adapun Satgas mobile Yonif yang ikut bertindak menengahi pertikaian itu bersama polisi. Kini suasana sudah mulai adem dan pertikaian juga sudah reda.

Mereka lega karena usaha yang dilakukan untuk mengakhiri aksi dari bentrok antar warga di Kenyam itu membuahkan hasil sangat baik.

BACA JUGA : Guru Ngaji Di Probolinggo yang Perkosa Murid Hingga Hamil

Letkol Subandi pun ikut menegaskan agar seluruh masyarakat untuk tidak saling menyakiti . Satgas Mobile Yonif 411/Pandawa Kostrad siap menjadi mediator jika ada permasalahan yang terjadi antar warga. Beliau pun memberitahukan bahwa mereka siap untuk membantu untuk pencegahan aksi penyelesaian, mediasi dan komunikasi.

Kapolres Nduga mengatakan bahwa mediasi damai antara kelompok yang berseteru berkat dukungan Forkopimda Kabupaten Nduga. Dalam bentrokan tersebut ada 1 unit mobil dan 1 unit rumah yang rusak. Namun masalah tersebut sudah terselesaikan.

Adapun Hasil dari mediasi yaitu berupa kesepakatan bahwa pertikaian antar kedua kelompok tidak akan berlanjut. Dan untuk menciptakan ketertiban dan keamanan di wilayak KOta Kenyam dan warga juga di larang untuk membawa senjata seperti panah , parang maupun busur.